Buat Fuad '04,
Yang pertama, terima kasih atas kritik & sarannya.Sampaikan kepada temen2 yg lain jangan ragu untuk melakukannya terhadap siapapun juga di forum ini.
Yang kedua, nampaknya anda masih belum tahu etika berinternet atau penulisan surat. Penulisan menggunakan warna merah jelas
tidak sopan, bahkan terkesan "tantangan";bukan berarti hal yg "penting" atau "minta perhatian". Bahkan, ini kan forum kritik Sek III, bukan Sek II seperti maksud anda.
Yang ketiga, saya tidak pernah bilang akan membekukan ismafarsi. Atas
dasar apa saya bisa membekukan bahkan membubarkannya? Saya hanya bilang ke Alfa akan meng-cut dana untuk ismafarsi tahun depan. Mengapa? Menurut saya, responsibilitas (tanggung jawab) anda/kalian perlu dikaji ulang. Apa susahnya memberikan sertifikat, sehingga saya harus menunggunya berminggu-minggu bahkan hampir sebulan? Bagaimana
koordinasi internal di dalam ismafarsi? Sekedar informasi, saya tidak begitu butuh sertifikat itu. Memang, awalnya saya akan menggunakannya untuk tambahan kum untuk naik pangkat. Tapi kum/point saya
sudah cukup saat itu.
Bukankah saya sudah meng-Acc keberangkatan Alfa (baca: anggota ismafarsi jember) ke Sumatera kemarin? Kalau saya otoriter, saya tidak akan mendanainya sebelum sertifikat ada. Anda boleh minta dana ke POMA (kalau ada
). Bagi saya, masalah sertifikat kemarin bisa dijadikan salah satu indikator kinerja Anda.
Anda harus faham bahwa posisi saya saat ini sangat sulit. Untuk biaya operasional saja, DIPA kita terkadang minus. Apalagi, pusat menginstruksikan menaikkan gaji tenaga HR 15% seperti halnya PNS,yg itu diambilkan dari DIPA kita. Sekedar informasi, dana DIPA UNEJ 2007 mengalami penurunan secara keseluruhan (semua fakultas) meski pengeluarannya meningkat secara keseluruhan. Untuk anggaran rencana kerja PS Farmasi 2007 juga mengalami revisi, beberapa mungkin juga di-cut. Jadi, dgn anggaran yg terbatas apakah saya akan mendanai unit kerja yg kurang bisa me-menej organisasinya?
Privacy interest? Oh tidak. Saya juga akan memperlakukan hal yang sama kepada unit kerja (baca :UKM) yg lain, bukan personal (Alfa ato siapa saja). Otoriter? Nggak juga!Saya lebih senang menyebutnya sebagai latihan disiplin. Logis nggak, kalo saya berpikir bagaimana rekan2 mahasiswa ini bisa menghargai orang lain. Lha wong dosennya sendiri aja tidak dihargai.
Ok, segitu aja dulu ya. Terima kasih atas masukannya.